Kepolisian Lemah, Pertikaian Warga tak Bisa Dicegah

Written By Ambononline.com on Jumat, 01 Juli 2011 | 22.57

Ambon, Hari ini Polri memperingati HUT Bhayangkara ke 65 tahun 2011, tapi sejumlah insiden pertikaian warga belum berhasil dituntaskan oleh kepolisian di Maluku.

Polres Pulau Ambon maupun Polda Maluku dinilai lamban mengantisipasi apalagi menengahinya. Pertikaian warga antara desa (negeri) Hitu-Mamala, Porto-Haria, Rumakay-Tihulale, sesama warga di Desa Pelauw, bahkan yang terbaru di Batu Gantung Kota Ambon maupun Ridol-Lelingluan di Kabupaten MTB, tak mampu diantisipasi. Perdamaian di bumi raja-raja kian terusik pasca konflik sosial 1999, kinerja Polri di Maluku dipertanyakan. Data yang dihimpun Ambon Ekspres menorehkan catatan buruk kinerja aparat kepolisian di Maluku, insiden pertikaian warga bersifat massif terjadi, bahkan berpotensi terjadi di beberapa tempat secara sporadis tanpa diduga. Pertikaian antara desa Hitu Lama-Mamala pecah pada 16 September 2010 lalu, yang berbuntut pemukulan Raja Mamala Abdullah Malawat hingga kini tak tuntas. Lalu pertikaian Rumakay-Tihulale 27 Februari 2011, masih penyelidikan. Konflik Porto-Haria, 26 Maret 2011, masih penyidikan, lalu pertikaian sesama warga di Desa Pelauw, 31 Maret 2011 yang merenggut lima korban jiwa masih dalam penyidikan kepolisian. Pertikaian warga terjadi secara beruntun, tanpa bisa diantisipasi. Ironisnya dari sejumlah pertikaian antar warga itu, penanganan hukum masih berjalan di tempat. Belum ada satu pelaku pun yang ditetapkan sebagai tersangka. Akibat tidak ada ketegasan hukum dari pihak kepolisian, bentrokan warga selalu berulang di Maluku. Kinerja kepolisian dipertanyakan, khususnya inteljen institusi korps Bhayangkara negara ini untuk mencegah konflik. Demikian pula unit reskrim Polres Pulau Ambon dan Polda Maluku dalam menuntaskan kasus kekerasan dalam pertikaian-pertikaian ini. Momentum Hari Ulang Tahun Kepolisian Republik Indonesia ke 65, aparat kepolisian di daerah ini diminta untuk lebih meningkatan profesionalisme dalam bidang penegakan hukum terkait pertikaian antar warga yang sering terjadi di sejumlah wilayah di Maluku. Anggota Komisi A DPRD Maluku, Lutfi Sanaky mengatakan, pertikaian antar warga di sejumlah kabupaten/kota di Maluku karena belum maksimalnya polisi menjalankan tugasnya selaku pengayom atau pelindung masyarakat. ’’Soal Kamtibmas banyak keluhan dari masyarakat terkait masalah keamanan, perkelahian antara kampung di sejumlah wilayah di Maluku terus terjadi,’’ kata Sanaky dihubungi Ambon Ekspres, Kamis (30/6). Ketua Fraksi Pembaharuan DPRD Maluku itu bahkan mendesak pertikaian warga maupun konflik antar desa, dituntaskan, dan para pelaku kekerasan diseret ke meja hijau agar menimbulkan efek jera. "Jika proses hukumannya maksimal tentu masyarakat tidak akan berkelahi karena sudah jera," ujarnya. Selain proses hukum yang membuat jera, akar persoalan hingga terjadinya konflik hendaknya jangan dipelihara. Terkait hal ini, Sanaky meminta keseriusan pemerintah daerah, stakeholder, maupun masyarakat mencarikan solusi. "Semua orang di daerah ini bercita-cita, Maluku yang benar-benar damai karena kita cinta damai. Kita harapkan peran semua pihak agar Maluku kedepan benar-benar bebas dari pertikaian," imbuhnya. Sanaky berharap dengan HUT Bhayangkara ini, Polri lebih profesional. Diakui, kepolisian banyak mengalami kendala, tetapi hendaknya itu menjadi cambuk guna lebih meningkatkan kinerja institusi, demi kepentingan daerah ini dari sisi Kambtibmas. KABARESKRIM PIMPIN UPACARA Terkait HUT Bhayangkara, Kabareskrim Polri Komjen Ito Soemardi akan memimpin langsung upacara yang dipusatkan di lapangan Polsek Salahutu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Kabid Humas Polda Maluku, AKBP J Huwae kepada Ambon Ekspres mengatakan, upacara HUT Bayangkara dilaksanakan di tiga lokasi di Maluku, yakni di Markas Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Passo sebagai inspektur upacara, Wakil Kepala Polisi Daerah Maluku, Herry Prastowo. Di lapangan Polsek Amahai inspektur upacara, Kapolda Maluku, Komjen Syarif Gunawan. Dan Kabareskrim, Komjen Ito Soemardi yang datang dengan rombongan dari Mabes Polri sebagai inspektur upacara di lapangan upacara Polsek Salahutu, Desa Tulehu. Untuk mengamankan jalannya upacara HUT Bayangkara, aparat kepolisian yang berjumlah 300-an lebih berjaga-jaga di depan Hotel Aston, Suli hingga lokasi pelaksanaan. Upacara akan berlangsung secara serempak di tiga lokasi tersebut pukul 08.00 WIT, hari ini. HUT Bayangkara kali ini bertema; Dengan semangat kemitraan kita mantapkan revitalisasi polri mewujudkan pelayanan prima. Melalui HUT tersebut seluruh anggota korps Bhayangkara diharapkan mampu melakukan tugas dan peranannya untuk melayani, mengayomi serta menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat dengan baik sesuai amanat Tribrata Polri.

0 komentar:

Berita Lain