Teror Bom Terus Berlanjut

Written By Ambononline.com on Rabu, 28 September 2011 | 10.00

Ambon - Teror bom ternyata masih terus berlanjut. Setelah pelemparan bom yang terjadi di depan gedung Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat, Pitu Ina-Karang Panjang, Sabtu (24/9) lalu ternyata Senin (26/9) pagi, ditemukan lagi satu buah bom yang diletakan di sisi ruas jalan DI Panjaitan yang berhadapan dengan Gereja Maranatha. Bom rakitan tersebut berukuran panjang 22 cm dan berdiameter  5 cm, ditemukan sekitar pukul 08.00 WIT oleh salah seorang anggota Kodam XVI/Pattimura yang sementara melintas di ruas jalan tersebut.
Saat melintas, yang bersangkutan melihat sebuah benda yang dicurigai sebagai bom yang berada tepat di bawah sebuah pohon. Ia kemudian melaporkan penemuan itu  ke piket Kodim 1504 Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Namun setelah diteliti ternyata bom rakitan tersebut dalam kondisi tidak aktif dan tepat pukul 08.30 WIT, tim Jihandak Polda Maluku tiba di TKP dan langsung mengangkat bom tersebut ke Markas Brimob Polda Maluku untuk selanjutnya diurai.
Bom Rakitan
Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan yang dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (26/9), mengaku benda yang ditemukan di sisi ruas jalan DI Panjaitan merupakan bom rakitan, namun susunannya ternyata tidak sempurna, sehingga tidak membahayakan.
“Bom rakitan tersebut sudah diurai oleh tim Jihandak Polda Maluku. Logam-logamnya sudah diteliti. Dari sisi teknik pembentukannya itu tidak sempurna, sehingga tidak membahayakan,” ungkapnya.
Kapolda juga memberikan apresiasi terhadap ketahanan dan ketenangan masyarakat karena tidak ada gejolak apapun pasca penemuan bom rakitan tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang tidak terpancing. Semua ini bagian dari upaya untuk Ambon tetap aman,” ujar Kapolda.
Di sisi lain, menyikapi teror bom yang terus berlanjut, Kapolda mengakui kalau ada upaya-upaya mengkondisikan Ambon, namun ia meminta seluruh masyarakat untuk bersatu padu memerangi peneror dengan cara tetap menjaga situasi dan kondisi kamtibmas.
“Jika masyarakat melihat benda-benda yang mencurigakan atau melihat orang-orang yang tidak jelas, segera melaporkan ke pihak kepolisian,” himbaunya.
Sementara itu, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Suharsono menjelaskan penemuan bom rakitan di sisi ruas jalan DI Panjaitan tersebut awalnya dilihat oleh salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku.
Hanya saja di saat yang bersamaan, katanya, ada anggota TNI yang melintasi depan Gereja Maranatha, sehingga PNS tersebut langsung memberitahukannya kepada anggota TNI.
“Jadi sebetulnya, yang melihat benda itu salah satu pegawai pemprov. Kebetulan ada anggota TNI yang lewat. Dan orang pertama yang menjamah benda itu aparat kepolisian. Anggota TNI yang bersangkutan tidak punya basik untuk mendeteksi benda tersebut,” katanya.
Pangdam menjelaskan, dirinya bersama jajaran Kodam XVI/Pattimura tetap waspada dalam menjaga Kota Ambon. “Jajaran TNI tetap waspada dan bahkan koordinasi dengn pihak kepolisian terus ditingkatkan dalam rangka mengambil langkah-langkah proporsional dan profesional,” tandasnya.
Mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) ini juga membantah isu adanya penarikan pasukan sebab yang terjadi hanya adalah rotasi terhadap pasukan yang bertugas di lapangan.
“Anggota TNI juga manusia, terkadang mereka jenuh. Jadi ya, setiap saat kita rotasi biar mereka tidak jenuh. Yang jelas anggota TNI bersama polisi tetap waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan terpuruk yang akan terjadi,” jelasnya.
Sebelumnya, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Djoko Susilo kepada wartawan di lokasi penemuan bom tersebut juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dan kemudian panik yang berlebihan, tetapi hendaknya menyerahkan seluruh prosesnya pengusutan kepada pihak kepolisian.
“Saya menghimbau seluruh masyarakat jangan panik yang berlebihan, tetapi tetap waspada dan jangan menimbulkan kepanikan yang berlebihan, sehingga jika menemukan benda yang mencurigakan, maka segera informasikan kepada polisi,” ungkapnya.
Selain itu, Kapolres juga mengatakan pengamanan tetap menjadi fokus utama pihaknya guna mencegah adanya berbagai kemungkinan yang mengacaukan situasi dan kondisi keamanan.
Paket Mencurigakan
Usai mengamankan bom rakitan di ruas jalan DI Panjaitan, Tim Jihandak Polda Maluku juga  mengamankan paket mencurigakan di dekat bekas Hotel Josiba di Jalan Tulukabessy, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin (26/9) siang.
Benda mencurigakan yang terbungkus karung plastik berwarna putih itu, tergeletak di atas salah satu kios penjual bensin eceran yang sedang tidak digunakan di atas trotoar jalan tersebut.
Penemuan benda mencurigakan yang terbungkus dalam karung itu kemudian dilaporkan kepada salah seorang anggota polisi yang sedang bertugas mengatur arus lalu lintas di ruas jalan yang tergolong padat kendaraan itu.
Penemuan itu kemudian diteruskan ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease serta Polda Maluku yang menindaklanjuti dengan mengerahkan petugas serta mobil Jihandak untuk mengamankannya.
Puluhan personel TNI dan Polisi yang bertugas di sekitar kawasan Mardika juga bertindak cepat mengamankan lokasi sekitar TKP guna mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, sementara tim Jihandak Polda Maluku saat tiba di TKP, langsung menggunakan rompi anti peluru kemudian mengangkat benda yang terbungkus dalam karung itu, selanjutnya dimasukkan ke dalam boks pengaman pada mobil Jihandak.
Penemuan benda mencurigakan sempat menarik perhatian warga yang melewati ruas jalan itu, apalagi saat arus lalu lintas yang melewati ruas jalan itu terpaksa dihentikan saat tim Jihandak bekerja mengamankannya. Setelah tim Jihandak mengamankan benda mencurigakan itu, aktivitas lalu lintas di Jalan Tulukabessy kembali berjalan normal.
Ternyata teror tak hanya berhenti sampai di situ, Senin (26/9) malam, dua pemuda dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Mio berwarna merah nekat melempari bom yang dikemas dalam bentuk pipa kepada para pemuda yang sementara duduk di Jalan Pemuda, di seberang Gedung Gereja Anugerah, yang terletak di kawasan Wisma Atlet, Karang Panjang-Ambon.
Kepada Siwalima, di Tempat Kejadian Perkara (TKP), salah seorang saksi Simon Saiya mengaku, kejadian pelemparan bom tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 20.30 WIT, saat dirinya bersama dengan empat teman lainya sementara membahas nomor togel yang baru saja keluar.
“Kita melihat ada dua pemuda dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Mio melaju dari arah Dinas Kesehatan Provinsi Maluku menju Baileo Siwalima. Saat mendekati TKP terlihat orang yang dibonceng melempari bom itu itu kearah kita, namun bom itu terlebih dahulu mengenai badan trotoar sehingga terpantul dan jatuh didalam pagar Stadion Mandala Remaja,” ungkap Saiya.
Menurut Saiya, saat dirinya bersama dengan teman-temannya melihat benda yang dilemparkan ke arah mereka menyala seperti kembang api, mereka langsung berpikir benda tersebut merupakan bom sehingga langsung lari berhamburan menyelamatkan diri masing-masing, sehingga tidak lagi memperhatikan nomor polisi dari sepeda motor itu.
Namun yang diketahui mereka, setelah dua pemuda ini melempar bom tersebut, langsung keduanya melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan TKP menuju ke arah Baileo Siwalima, sementara ciri-ciri kedua pemuda ini mereka menggunakan helm dengan kaca berwarna gelap.
“Setelah itu kita kembali melihat benda tersebut dan ternyata tercium bau belerang. Benda yang diduga bom itu dikemas dalam bentuk pipa, bagian bawahnya dilas, kemudian diikat dengan kawat,” ungkapnya.
Insiden tersebut kemudian dilaporkan kepada salah satu anggota Brimob Polda Maluku yang bertempat tinggal tidak jauh dari TKP. Anggota Brimob tersebut kemudian menghubungi pihak Kepolisian Polres Pulau Ambon dan Tim Jihandak Polda Maluku.
Pantauan Siwalima di TKP sekitar pukul 20.30 WIT personil Polres Pulau Ambon maupun Polda Maluku, langsung mendatangi TKP dan sekaligus mengamankan lokasi, sementara tim Jihandak Polda Maluku mendatangi TKP sekitar pukul 20.45 WIT dan langsung mengamankan bom tersebut ke Markas Brimob Polda Maluku untuk diurai.
Harus Diungkap
Sementara itu, DPRD Maluku meminta Polda untuk mengungkap pelaku yang ingin memprovokasi masyarakat dengan meletakan bom di ruas jalan yang berseberangan dengan Gereja Maranatha.
“Kita minta kepada Polda untuk mengungkap pelaku-pelaku dibalik ini semua, baik pelatakan bom ataupun pelaku-pelaku yang ingin memprovokasi masyarakat,” tandas Ketua DPRD Maluku, M Fatany Sohilauw kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Senin (26/9).
Diakuinya, warga Kota Ambon saat ini sudah tidak lagi mengulangi kejadian tahun 1999 lalu, dan hal itu dapat dibuktikan dengan kondisi Kota Ambon yang saat ini  mulai kondusif, pasca kerusuhan massa yang terjadi 11 September lalu.
“Hilangkan rasa saling curiga di antara kita, dan saya sangat berterima kasih kepada masyarakat Maluku yang tidak terpancing dengan provokasi-provokasi yang disampaikan oleh orang yang tidak menginginkan Ambon ini aman,” ungkapnya.
Sohilauw juga meminta kepada masyarakat agar menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengatasi sejumlah persoalan yang selama ini terjadi di Kota Ambon. (S-27/S-35/S-30/S-21)

0 komentar:

Berita Lain